Suasana di SMU 4 Surabaya sangat ramai, karena ini hari pengumuman
kelulusan. 100% lulus gak ada yang ketinggalan. Semua siswa kelas 3
beraksi mengungkapkan ekspresinya, coret-coret baju, guyur-guyuran aie
sambil tertawa senang, ada juga yangmenangis senang. "Win!"Bram
memanggil Wina, gadis cantik berambut gelombang rapi "Apa
Bram?" "Nih, tolong foto kami"sambil menyodorkan kamera digital. Wina
dibelakang Bram, Indri, Sita dan Taruna bergandengan tangan dan baju
penuh coretan. "Kalian kaya anak kecil aja gandengan tangan kaya
gitu" "Alah! Bilang ja lo iri ma persahabatan kami. Lo kan ga punya
temen" Taruna nyolot. "Oke dah. Nie gua poto" Memotret 4 sekawan itu
rasanya .... "Thanks, kalo uda jadi gua kasih satu" "Ya"Jujur, Wina
memang iri pada persahabatan mereka. Mereka berjalan berangkulan
meninggalkan
Wina ....................... "Win, kalo uda
selese makan ya?"ucap mama Wina diambang pintu "Iya ma"2th
berlalu setelah kelulusan. Wina ingat persahabatan Taruna, Bram,
Indri dan Sita yang membuatnya sangat amat iri. "Ah capek makan
dulu"Wina kini kuliah di salah satu UNIV besar di
Surabaya. ......................Jam
21.00 mata Wina melotot, mulutnya komat kamit memandang foto dari Bram
2th lalu. Ia ingat benar yg ia foto 2th lalu 4 orang. Namun foto
ditangannya hanya 3 orang. Mulutnya tak berhenti menyebutkan nama2
temannya.Seingatnya Taruna berdiri di tengah merangkul Indri dan Sita.
Tapi dia tak ada.Ia melompat ambil ponsel menghubungi Taruna. Tidak
aktif. Tanpa pikir lagi ia menuju mobil, melesat ke rumah Taruna.
Penjaganya bilang dia pindah 1th lalu.Wina panik, ia pergi ke rumah
Sita karna paling dekat dg Taruna "Sita!"Wina memanggi8lo Sita
yg sedang Menyiram bunga "Lho Wina, da pa?" "Taruna pindah kemana?"Sita
diam dan menunduk"Sit!! gua tanya Taruna pindah kemana?"menaikan nada
suara "Ta..Taruna"Sita bicara terbata-bata "Ngomong yg jelas gua gak
denger"menggguncang bahu Sita "Di..dia meninggal 2minggu
lalu" "Apa!!kenapa gak da yg kasih tau gua!!" "Sorry Win, gua pikir lo
gak kan peduli"Wina lemas takbisa bicara apa-apa. Ia pulang dg pikiran
kosong. Dikamar ia tak bisa tidur. Esok pagi Wina kembali melihat foto
itu, kali ini gambar Indri lenyap. Belum sempat Wina menyelesaikan
terkejutnya, dia mendapat tlp bahwa Indri meninggal dibunuh calon
suaminya.Wina kalap tak bisa berbuat apa-apa. Usai melayat Wina
memasang foto itu di dinding depan tempat tidurnya agar
leluasa melihatnya. "Lo ga pa pa Win"tanya Bram "Ni karna foto itu
Bram" "Foto apa an Win"Heran "Nieh"Wina menyodorkan Fota 2th lalu. Bram
memandangi foto itu lalu
terdiam. ......................Berhari-hari
sepeninggal Indri Wina masih tak tenang. Bram juga belum beri kabar
tentang foto yg di copy sepeninggal Indri. Malam ini hampir jam 11
malam, Tapi Wina tak bisa tidur meski mencoba berkali-kali. Hampir jam
1 malam, Wina hampir tidurPRAAANK...!!!!Wina terkejut dan ia melihat
foto yg digantungnya jatuh kelantai dan pecah. Wina segera mengmbil
foto itu melihat sedetik kemudian ia berlari keluar. Sambil menelpon
Bram, gambarnya lenyap. "Ni uda malem lo gila ya Win"bentak Bram dari
sebrang "Lo ga pa pa kan Bram" tanya Wina panikBRANK!!!! "Bram...Bram
lo kenapa Bram"Wina makin kalap seperti kesetanan. Ia memn\bangunkan
Orangtuanya minta di antar ke rumah Bram. Ia harus menemui Bram
sekarang juga.AAAAAAAAAAAAGRHWina terbangun dari tidurnya dg keringat
dingin di tubuhnya "Cuma mimpi"tanpa ssengaja Wina memandang foto ulang
tahunnya di meja sebelah tempat tidurnya. Tapi ia tak melihat dirinya,
yg waktu itu di apit ke-2 orangtuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar